SJO, GARUT - Bencana
banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa (20/9/2016) malam
mengejutkan warga Garut yang terkena dampak musibah. Bupati Garut, Rudy
Gunawan langsung meninjau sejumlah lokasi bencana.
“Garut dalam
situasi darurat bencana. Saya imbau agar semua warga meningkatkan
kewaspadaan,” kata Bupati saat meninjau lokasi banjir di RSUD dr. Slamet
Garut, Rabu (21/9/2016) dini hari.
Rudy mengatakan dirinya telah
mengintruksikan BPBD agar segera memberika pertolongan kepada warga
yang terdampak musibah banjir dan longsor. Sampai saat ini dirinya belum
mengetahui data kerugian dan korban akibat banjir yang tiba-tiba
menyapu kota Garut dan sekitarnya.
“Untuk korban masih dihitung dan diidentifikasi dulu. Nanti setelah pertolongan dilakukan akan didata,” katanya.
Rudy
menyatakan, 8 jembatan dari Kota Garut sampai Limbangan dinyatakan
berbahaya. Pasalnya banjir meluap sampai di atas jembatan.
Menurutnya, peristiwa seperti ini baru terjadi di Garut. Sehingga ia menyatakan Garut darurat bencana.
Masih
menurut Rudy, dirinya sempat syok saat meninjau lokasi banjir di RSU.
dr. Slamet ada yang meninggal di parkiran. Oleh sebab itu, ia akan turun
langsung memberikan komando untuk memberikan pertolongan kepada warga
yang terkena dampak banjir.
6 Gardu PLN Rusak
Sedikitnya 6
gardu milik PLN rusak dan puluhan tiang listrik tumbang akibat bencana
banjir bandang dan tanah longsor di Garut. Akibatnya, hingga Rabu petang
(21/9) listrik masih padam.
"Gardu yang terkena banjir dan
longsor sebanyak 6 buah gardu, jumlah tiang dan kWh meter masih dalam
pelaksanaan inventarisir, jumlah pelanggan yang padam 136 pelanggan"
ujar Humas PLN Distribusi Jawa Barat, Suargina.
Menurutnya, petugas PLN terus berupaya melakukan perbaikan di lokasi.
"Agar listrik dapat segera normal kembali, kami terus berupaya melakukan perbaikan secepatnya" kata Suargina.
Selain melakukan perbaikan fasilitas listrik, PLN juga membuka Posko Kesehatan untuk warga korban bencana.
Korban Terus Bertambah
Jumlah korban meninggal akibat banjir bandang Garut mencapai 20 orang. Hal tersebut terlihat dari data yang masuk di RS Guntur, Jalan Brathayuda Garut, Rabu (21/9/2016) sekitar pukul 13.15 WIB.
DVI Polda Jabar, dr. Endah Krisnawati, mengungkapkan, korban tewas yang diterjang banjir bandang, yang terjadi sejak Selasa (20/9/2016) hingga Rabu siang, jumlahnya terus bertambah.
“Petugas gabungan yang melakukan pencarian korban baik yang hilang dan meninggal satu persatu menemukan korban yang tewas,” katanya.
Ia menerangkan, jumlah korban yang sudah di identifikasi seluruhnya sebanyak 15 orang. Sedangkan yang 5 orang lagi masih dalam perjalanan menuju RS Guntur.
“Kami hanya melakukan identifikasi saja, setelah melakukan identifikasi para korban yang meninggal dunia langsung diserahkan pada keluarganya masing-masing untuk dikebumikan,” ujarnya.
Sedangkan selain korban yang tewas pihaknya juga mencatat, korban hilang yang hingga saat ini berjumlah 25 orang.
Data korban meninggal sudah sudah teridentifikasi berjumlah 15 orang terdiri dari :
laki laki : 7 orang
* Dewasa : 4
1.Tn Nawawi 65 th(Asrama lapang paris)
2.Tn Deni 23 th(Bayongbong)
3.Tn Jana 35 th ( Bojong larang )
4.Tn Aceng 50 th ( Jaya raga )
* Anak anak : 3
1.An Irsad 8 th (Asrama lapang paris)
2.An Ahmad 3,5 th( Ci macan)
3.An Rehal 4 bln( Asrama lapang paris)
-Perempuan : 8 orang
* Dewasa : 7
1.Ny Iis 35 th ( Asrama lapang paris)
2.Ny Siti 28 th ( cimacan )
3.Ny Santi 38 th ( Asrama lapang paris)
4.Ny Nunung 75 th(asrama lapang paris)
5.Ny Sari 25 th(asrama lapang paris)
6.Ny Welis 25 th ( asrama lapang paris)
7.Ny Nuryati 58 (asrama lapang paris)
* Anak anak : 1
1.An Revina 7 th(asrama lapang paris)
(tim)
-