Menurut Pemuda asal Ciamis ini, Presiden Jokowi terkesan menggampangkan masalah dg mengambil jalan pintas menaikan harga BBM tanpa upaya membenahi sektor migas kita terlebih dahulu.
“Pemerintahan Jokowi perlahan mulai menampakkan watak aslinya yang mewakili kaum neolib, karena menarik urusan sangat vital menyangkut hajat hidup orang banyak kepada persaingan pasar bebas tanpa memperhatikan proteksi sosial yg belum matang,” kata Asep kepada Seputar Jabar Online, di
kantor IPNU Jabar, Bandung (17/11/14) malam.
Proteksi sosial yg diwujudkan Presiden Jokowi melalui kartu saktinya, kata Asep, masih belum jelas, Apakah ini berarti rakyat miskin dan rakyat hampir miskin dibiarkan makin sengsara dulu, baru dibantu pemerintah?
"Kenaikan BBM bukan hanya berdampak pada kenaikan bahan pokok dan tarif angkutan umum saja, tapi jangan lupa, biaya pendidikan pun akan merangkak naik, karena sulit mewujudkan pendidikan berkualitas tanpa dukungan perangkat pembelajaran yang baik, dimana semuanya tidak bisa lepas dari pengaruh kenaikan BBM".katanya. (Aries)
Tidak ada komentar: